Kamis, 29 Desember 2011

Ikhlas

Belajar Ikhlas dari Hafalan Shalat Delisa



13246961151250638522
Judul Film : Hafalan Shalat Delisa
Sutradara : Sony Gaokasak
Bintang : Nirina Zubir, Reza Rahadian, Chantiq Schagerl, Mike Lewis
Rated : ***
Pagi hari dalam sebuah ruang sekolah di Lhok Nga, desa kecil di Pantai Aceh pada 26 Desember 2004 Delisa (Chantiq Schagerl) berupaya khusyu menjalankan praktek Shalat di depan Ustad Rahman, Ustazah Nur yang mengujinya. Ibunya, Ummi Salamah (Nirina Zubir), bersama berapa ibu lainnya menyaksikan dari luar jendela. Ucapan Sang Ustad sebelumnya agar dia tetap fokus pada shalat apa pun yang terjadi di sekelilingnya benar-benar ditaati gadis kecil itu. Termasuk juga gempa yang mengguncang dan plafon atap mulai berjatuhan. Bahkan ketika Ustad Rahman dan guru penguji lain lari keluar dan teriakan panik Umminya tidak membuatnya beranjak. Dia tetap membaca doa shalat yang dihafalnya. Air bah Tsunami pun meluluhlantakan tempat itu dan menenggelamkan Delisa.
Scene yang dahsyat dari film Hafalan Shalat Delisa- jangan bandingkan dengan teknologi 3D film Amerika untuk mendeskripsikan Tsunami-membuat saya terhenyak. Seandainya saja saya yang shalat pada saat terjadi bencana apakah saya akan lari atau tetap shalat dengan resiko mati dalam keadaan shalat sulit dibayangkan. Film ini memang berlatar belakang bencana Tsunami yang melanda Aceh dan berbagai tempat di Asia Tenggara ini menewaskan ratusan ribu jiwa dan meninggalkan duka yang mendalam.
Film ini dibuka dengan beberapa adegan manis dua hari sebelum malapetaka itu.Delisa tinggal bersama Ummi dan tiga kakak-kakaknya Fatimah (Ghina Salsabila), dan si kembar Aisyah (Reska Tania Apriadi) dan Zahra (Riska Tania Apriadi) . Abi Usman, ayahnya (Reza Rahadian) pekerja di sbeuah kapal tangker asing nun jauh dari tempat tinggal mereka. Delisa digambarkan sulit melakukan hafalan shalat, dibangunkan shalat subuh juga susah. Ummi-nya sampai menjanjikan sebuah kalung berhuruf D yang dibeli dari Toko Koh Acan (dimainkan dengan menarik oleh Joe P Project) jika Delisa lulush ujian praktek shalat. Seperti anak-anak kecil umumnya, Delisa senang bermain, dia ingin belajar bersepeda dari Tiur, bermain bola dengan Umam. Saya suka dengan akting Nirina Zubir yang mampu menghidupkan spontanitas seorang ibu ketika Aisyah cemberu pada Delisa atau Delisa lagi sedih, menjadi imam shalat. Awalnya akting anak-anak ini agak kaku, namun Nirina mampu membuat suasana hidup. Segmen ini milik Nirina.
Setelah tsunami menghantam Delisa diselamatkan seorang ranger (tentara) Amerika Serikat bernama Smith (Mike Lewis). Sayang kakinya harus diamputasi. Dia juga dikenalkan dengan Sophie relawan asing lainnya yang bersimpati pada Delisa. Delisa tahu bahwa ketiga kakaknya sudah pergi ke surga, juga Tiur dan ibunya, juga ustazah Nur semua digambarkan dengan surrealis melintas sebuah gerbang di lepas pantai menunju negeri dengan mesjid yang indah. Namun keberadaan ummi-nya maish misteri. Melihat keaadannya Smith ingin mengadopsi Delisa karena ia ingat putrinya yang mati dalam kecelakaan bersama ibunya. Namun kemudian Abi-nya datang. Dia kemudian harus membangun hidupnya kembali bersama putrinya sebagai single parent.
Hafalan Shalat Delisa tidak terjebak dengan melodrama yang klise. Ada kesedihan yang membuat air mata keluar, Tetapi hidup tetap harus berjalan. Delisa dengan kakki satu berupaya tegar termausk juag membangkitkan semangat Umam yang remuk dengan bermain bola. Termasuk juga memberi inspirasi pada Ustad Rahman yang sempat patah semangat. Percakapan Ustad Rahman denegan Sophie di kamp pengungsi menjadi adegan menyentuh lainnya. Mengapa Allah menurunkan bencana ini? Kira-kira demikian keluh ustad itu. Sophie menjawab: Coba tanya Delisa? Dia kehilangan tiga kakaknya, ibunya, sebelah kakinya, tetapi dia ingin main bola?
Pada segmen ini akting Chantiq Schagerl memukau. Aktingnya mengingatkan pada Gina Novalista dalam Mirror Never Lies yang menjaid nominasi artis terbaik FFI 2011. Dia mampu mengimbangi akting Reza Rahadian yang memang gemilang sebagai seorang ayah yang sempat remuk hatinya. Scene ketika dia membawa Delisa di reruntuhan rumah mereka sangat menggigit. “Abi akan bangun rumah kita lagi!” Adegan ketika Usman gagal membuat nasi goreng yang seenak buatan Ummi juga menarik betapa susahnya menjadi single parent bagi soerang laki-laki. Termasuk ketika air mata saya tidak bisa dibendung lagi ketika ada adegan Delisa memeluk ayahnya. “Delisa cinta Abi karena Allah!”
Kehadiran Koh Acan juga menghidupkan suasana menjadi human interest dalam film ini. Ketika dia menawarkan bakmi buatannya pada Delisa di kamp pengungsian memberikan kesegaran. Begitu juga dia menengok Delisa yang sakit karena kehujanan. Tentunya membawakan bakmi kesukaannya. Film ini menuju sebuah ending apakah umminya selamat atau setidaknya ditemukan tubuhnya, juga begitu menggetarkan. Namun apa pun itu Delisa digambarkan sosok yang ikhlas. Seperti dia ucapkan pada ayahnya. Delisa cinta Ummi karena Allah. Tentunya dia juga bertekad menuaikan janjinya menyelesaikan hafalan shalatnya. Delisa Shalat bukan demi kalung, tetapi ingin shalat yang benar.
Film yang diangkat dari novel laris karya Tere Liye merupakan film akhir tahun dan sekaligus juga film menyambut awal tahun 2012 yang manis. Pas diputar menyambut peringatan tsunami sekaligus juga hari ibu.

sukses muda

Kini, ada banyak jurus sukses dari orang-orang sukses. Buku-buku motivasi juga sudah banyak yang diterbitkan. Berkaca dari karakter Kristus, sedikitnya ada tujuh jurus utama bagi orang kristiani untuk mencapai sukses di masa muda.

1Rajin. Rajin adalah sikap paling sederhana yang harus ditumbuhkan sejak awal. Tanpa kerajinan hidup kita akan berantakan. Tugas-tugas menumpuk. Pekerjaan tidak terselesaikan tepat waktu. Dampak akhirnya, kita tidak bisa mengejar dan memanfaatkan peluang terbaik yang muncul tiba-tiba di dalam masa hidup yang singkat ini. “Ketekunan adalah ibu dari nasib baik” (Benjamin Franklin)

2 Antusias. Orang yang antusias adalah orang yang bersemangat di dalam hidup. Bangunlah rasa antusias dengan membiasakan diri menikmati hal-hal sederhana karena semangat yang patah akan mengeringkan tulang. Bagaimana cara membangun semangat itu? Mintalah Tuhan menambahkannya setiap pagi melalui doa. “Senjata yang paling hebat di bumi ini adalah jiwa yang berapi-api” (Field Marshal Ferdinand Foch)

3 Inisiatif. Karakter ini telah ditunjukkan Allah pada awal penciptaan manusia. Allah berinisiatif menjadikan seorang perempuan dari tulang rusuk Adam. Hasilnya, Adam memiliki pasangan yang sepadan dengannya. Memiliki sikap inisiatif memang tidak mudah. Harus dilatih dengan cara berani memulai sesuatu yang baru. “Bahkan jika Anda berada di jalur yang benar, Anda tidak akan pernah sampai jika Anda hanya duduk saja” (Will Rogers)

4 Gigih. Menjadi gigih membutuhkan energi tersendiri. Seringkali tantangan-tantangan besar meluruhkan kegigihan seseorang di tengah jalan menuju kesuksesan. Padahal tinggal selangkah lagi ia mencapai cita-cita. Orang yang cepat menyerah tidak akan pernah mendapatkan apa yang benar-benar diimpikannya dalam hidup ini. “Dia yang telah melakukan yang terbaik selama hidupnya, telah hidup sepanjang masa” (JohannVon Schiller)

5 Kreatif. Menciptakan sesuatu yang baru adalah tanda pribadi yang kreatif. Bisa juga dengan membuat sesuatu yang sudah usang menjadi baru dengan cara yang berbeda. Tumbuhkan sikap kreatif dengan cara menghindari hal-hal yang bersifat monoton. Ubah jadwal Anda setiap beberapa waktu sehingga otak tidak terprogram hanya untuk melakukan hal-hal biasa. “Melakukan hal yang sama terus-menerus dan mengharapkan hasil yang berbeda adalah definisi dari ketidakwarasan” (Anonim)

Sumber: Majalah Bahana, Oktober 2010

Makanan Tradisional Aset Daerah

MEMBANGKITKAN ASET DAERAH DARI MAKANAN TRADISIONAL DENGAN MENGOLAH BAHAN PANGAN



by Tarmizi, B.Sc, S.Pd
           Aset Sumatera Barat di bidang pertanian dan pertambangan migas tidak begitu besar dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia. Sebagai perbandingan dapat kita lirik provinsi Riau yang kaya akan minyaknya dan Jambi yang kaya akan karet dan kelapa sawitnya serta teh. Satu-satuya di bidang pertambangnan yang dapat dibanggakan hanya pertambangan batu bara di Sawahlunto dan dibidang industri adalah pabrik semen di Padang,
           Masparakat Minangkabau sejak dulu sampai kini terkenal sebagai orang yang suka merantau. Sebagian besar mereka adalah pedagang di rantan dan sisanya sebagai pegawai atau pekerja dan wartawan. Keadaan seperti itu seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan industri makanan tradisional minang, Selain sebagai konsumen, para perantau juga dapat ikut aktif mempromosikan makanan tradisional asal daerahnya. Sayangnya makanan tradisional minang itu sendiri belum disebar-jualkan ke daerah lain.
Perlu Kemasan yang Baik dan Menarik
            Sebenarnya kepiawaian putera-puteri Minang dalam soal makan tradirional sudah mu1ai muncul, dan produknya telah dipasarkan. Misalnya industri pisang salek di Batu Sangkar dan industri kerupuk jangek dan kipang di Tunggul Hitam Padang, Produk Makanan tersebut sudah dikemas dengan kemasan yang memenuhi syarat industri Makanan ringan, Namun itu semua belum seberapa dibandngkan dengan jenis dan jumlah Makanan tradisional yang belum dikomoditi.
            Sebut saja Makanan daerah seperti paneram, kerupuk Jengkol, kerupuk sanjai, batiah, gelamai dan banyak lagi. Dari segi rasa menurat lidah orang Indonesia, makanan tradisional tersebut tidak kalah lezatnya. Bahkan selain orang Minang sendiri, masyarakat Indonesia yang lain banyak yang mengagumi," lebib enak" katarya.
            Kalau saja para pengusaha dengan bantuan pemerintah daerah menanamkan modal dalam bidang Makanan tradisional ini, maka niscaya akan memberikan harapan yang cerah. Selama ini industri pangan khususnya dibidang Makanan tradisional masih dalam tarif industri. rumah. Untuk mengembangkan usaha tersebut masih diperlukan bimbingan dari Pemerintah, khusunya Depertemen Perdagangan dan Industri.
Pengawetan Bahan Pangan
            Makanan tidak selalu dikonammi dalam keadaan mentah, tetapi sebagian besar biasanya diolah sehingga menjadi berbagai bentuk dan jenis makanan lain. Pengolahan bertujuan untuk memperbanyak, macam makanan, sedangkan pengawetan untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan. Bahan mentah hasil panen kalau dibiarkan bagitu saja, lama-kelamaan akan mengalami perubahan akibat pengaruh mekanik, fisik, kimiawi, parasitik atau biologik.
            Perubaban bahan pangan ada yang menguntungkan, tetapi lebib banyak yang merugikan. Di dalam pengawetan bahan pangan, perubahan yang menguntungkan dengan sengaja diadakan, digiatkan, dibantu, dipercepat atau diatur. Sedangkan perubahan yang merugikan dihambat, dihindarkan, dicegah atau dihentikan.
Pengawetan Suhu Rendah
            Berlangsungny metabolisme jaringan-jaringan hidup seperti pada buah-buaban dan sayur-sayuran terdapat dalam kisaran suhu tertentu. Pada suhu berapa berlangsungnya metabolisme ditiWan campuran direbut suhu optimum. Pada suhu yang lebih atau kurang dari suhu optimum ini metabolisme akan berjalan lebih lambat atau malahan dapat berhenti sama sekali pada suhu yang terlalu tinggi. pada umumnya proses respirasi akan berlangsung terus setelah bahan dipanen, Respirasi ini terus berlangsung sampai bahan menjadi mati dan kemudian membusuk.
            Pendinginan dapat memperlambat kecepatan reaksi-reaksi metabolisme Dimana umumnya setiap penurunan suhu 8oC kecepatan reaksi akan berkurang Kira-kira setengahnya. Karena itu penyimpanan bahan pangan pad suhu rendah dapat memperpanjang masa simpan. Hal ini karena pertumbuhan mikroba penyebab kebusukan dan kerusakan bahan dapat dihambat.
            Di daerah subtropisi, bij-bijian atau kacang-kacangan segar, misalnya kacang tanah atau kedelai, biasanya disimpan pada suhu di bawah 40oC dengan kelembaban nisbi 75%. Kelembaban yang lebih tinggi dapat wempercepat tumbuhnya jamur atau kapang.
            Kacang kedelai yang, rusak selama penyimpanan biasanya berbintik-bintik Coklat. Kedelai yang demikian tidak dapat menghasilkan susu kedelai atau Tempe. Begitu Juga dengan produk lain, karena banyak protein yang tak lagi larut dalam air akibat penggumpalan dan reaksi browning (Pencoklatan) antara protein dan karbobidrat.
Pengeringan Bahan Pangan
            Pengeringan adalah suatu metoda untuk mengeluarkan atau mengbilangkan sebagian air dari suatu bahan pangan. Biasanya dengan cara penguapan air tersebut dengan menggunakan energi panas. Biasanya kandungan air tersebut dikurangi sampai suatu batas agar mikroba tidak dapat tumbuh lagi di dalam bahan pangan.
            Keuntangan dari pengeringan adalah bahan menjadi awet dengan volume bahan menjadi kecil, sehingga mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan dan pengepakan. Selain itu banyak bahan-bahan yang hanya dapat (diqunakan apabila telah dikeringkan, mizalnya kopi, teh, biji-bijian dan yang lain.
            Biji-bijian. (sereal) dan kacang-kacangan biasanya disimpan dalam keadaan Kering, terutama untuk mencegah pertumbuhan kapang. Aspergillus flavus dapat membentuk aflatoksin yang bersifat racun. Jadi, kacang-kacangan yang rusak sebaiknya tidak digunakan lagi untuk membuat makanan.
            Biji-bijian dan kacang-kacangan seperti padi, jagungg, kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau dan sereal laint biasanya, dikeringkan sampai kadar airnya tinggal 10-14%.
Pertumbuhan Industri Pangan
            Sayur-sayuran dan buah-buahan di Indonesia banyak terbuang karena mengalami, kerusakan sebelum dikonsumsi. Jumlah kerusakan kira-kira meliputi 35-40%, sedangkan 60% dari sisanya dijual sebagian dalam bentuk sayur-mayur dan bebuahan segar, hanya sedikit yang diolah. Beberapa diantara sayur dan buah (hortikultura) tersebut sekarang telah mulai diolah. misalnya dibuat acar, manisan, juis buah, selai, saus tomat, sambal-sambalan yang dibotolkan.
            Contoh industri Pengolahan Pangan di Indonesia antara lain susu bubuk, susu kental manis, susu kedelai, tepung gandunm, roti, kue kering,, mie instan, bir, limun,, dan aneka Makanan ringan. untuk anak-anak.
               Selain industry di atasm, terdapat pula industri-industri menengah dan industri rumah yang terutama mengolah bahan makanan secara tradisional seperti terasi, kerupuk, ikan asin, ikan pindang, dendeng, telur asin, tempe, kecap, tauco, tahu, tapai, dan bawang goreng.
            Pertumbuhan indastri pangan juga memerlukan adanya industri non pangan, misalnya industri kertas, pengelengan, plastik yang biasanya digunakan sebagai bahan pembungkus atau pengepak makanan tersebut. Bahan pembungkus yang berkembang pesat seperti plastik pada saat ini telah banyak menggantikan kedudukan pembungkus tradisional, Misalnya plastik perigganti daun pisang atau daun waru dalam pembungkus tempe atau makanan lain. Membuat tapai yang biasanya dibungkus daun pisangg sekarang sudah dapat dibuat tanpa daun pisang, tetapi dibuat dalam termos.
Kiat Mengolah yang Tepat
            Dalam mengolah bahan pangan menjadi makanan, diperluken kiat (cara dan seni) yang tepat. Maksudnya bahan pangan yang diolah tidak kehilangan gizi sevaktu
mengolahnya, cita rasa makanan yang dihasilklan lezat dan penampilan nya bagus.
            Kiat yang salah adakalanya karena ingin cepat atau kurangnya pengetahuan tentang gizi. Misalnya mencuci sayur-mayur setelah dipotong-potong akan mengurangi vitaminnya karena larut dalam air pencucinya. Ada pula yang menambahkan soda kue untuk mempertahankan warrna hijau pada dedaunan yang dimasak. Kedua contoh tadi menyebabkan hilangnya dan rusaknya beberapa vitamin dalam bahan yang diolah.
            Dalam perlakuan untuk mengawetkan makanan tidak mesti selalu memakai zat kimia sintetik. Banyak bahan alami yang berfungsi sebagai pengawet dan sekaligus memperbaiki, citarasa dan penampilan. MisaInya kunyit untuk pengavet tahu, garam dapur, gula, daun pandan juga dapat dipakai untuk pengawet. Pengawetan cara lain juga dapat dengan ozon dan penyinaran.
Difersifikasi Makanan
            Pemerintah telah mencanangkan diferpifikesi (penganekaragaman) pangan. omen ini harus kita manfaatkan dengan menggali dan memproduksi makanan tradisional untuk dipasarkan di dalam negeri dan jika memungkinkan ke manca negara. Produk-produk tersebut tentulah memenuhi syarat (aman menurut kesehatan, hala1, dan memenhui standar industri). Orang minang sudah terkenal dengan aneka masakannya dan sesuai dengan selera warga di berbagai negara. Begitu Juga dengan aneka makanan yang belum dikomersialkan. Hanya saja kita perlu mendatangkan teknologi pengemasan atau pengepakan, agar produk yang akan dipasarkan sesuai dengan standar niaga.
            Memproduksi makanan tradisional memang mudah. Akan tetapi untuk skala industri tentulah memerlukan modal yang tidak sedikit. Untuk ini harus ada uluran tangan dari Bank dan Pemerintah Daerah tentunya. Semoga para investor yang berminat di bidang produksi makanan tradisional ini bersedia merintisnya.  Tulisan ini dimuat ulang dari artikel yang terbit dalam Harian Umum Singgalang tahun 1993 oleh penulis yang sama.